News Update
Loading...
Monday, April 14, 2014

Teru Teru Bozu (Boneka Lucu Penangkal Hujan)

Hai apa kabar? Baik kan? Kali ini Sang Cacing mau berbragi info tentang Teru Teru bozu :D pernah denger kan boneka kecil yang berasal dari Jepang yg di gantung yg bentuknya lucu banget :). Yuk langsung aja ke pengertian dulu yg aku ambil dari Wikipedia. 


Teru teru bōzu (bahasa Jepang: 照る照る坊主、てるてる坊主) adalah boneka tradisional Jepang yang terbuat dari kertas atau kain putih yang digantung di tepi jendela dengan menggunakan benang. Dari segi bentuk dan pembuatannya, boneka tersebut mirip dengan boneka hantu seperti yang dibuat pada saat Halloween. Jimat ini diyakini memiliki kekuatan ajaib yang mampu mendatangkan cuaca cerah dan menghentikan atau mencegah hujan. Dalam bahasa Jepang, teru adalah kata kerja yang berarti "bersinar" atau "cerah", dan bōzu dapat berarti bhiksu, atau dalam bahasa pergaulan masa kini dapat berarti "kepala botak"; kata itu juga merupakan istilah akrab untuk menyebut bocah lelaki.
Teru teru bōzu menjadi populer selama zaman Edo di antara masyarakat urban, di mana anak-anak membuatnya untuk memohon cuaca baik sehari sebelumnya dan bernyanyi "pendeta cuaca baik, cerahkan cuaca esok hari."
Secara tradisonal, jika cuaca berubah cerah, mereka akan digambari mata (bandingkan dengan daruma), sesajen berupa sakesuci (神酒) dituangkan pada mereka, kemudian dihanyutkan di sungai. Di masa kini, anak-anak membuat teru-teru-bōzu darikertas tisu atau kapas dan benang lalu menggantungnya di jendela ketika mengharapkan hari yang cerah, seringkali sebelum hari piknik sekolah. Menggantungnya secara terbalik berarti memohon agar hujan turun.


Ini juga ada sedikit cerita tentang teru-teru bozu mungkin kisah awal kemunculan Teru Teru Bozu tapi entahlah aku juga tak tau :D Dahulu kala ada sebuah desa yang mengandalkan kehidupan mereka dari sektor pertanian. Tapi, suatu waktu mereka terancam gagal panen karena hujan turun dengan derasnya sehingga membuat tanaman mereka tergenang air dan membusuk.
Suatu hari, datang seorang biksu yang menjanjikan kepada penduduk desa akan menghentikan hujan dengan sebagai gantinya ia akan meminta seluruh hasil panen terbaik sebelumnya. Penduduk desa percaya padanya dan menyetujui perjanjian itu. 

Hari terus berlalu, namun sang mentari masih saja bersembunyi dibalik awan yang kelam. Langit terus menangis. Kesabaran para warga sudah mulai habis mereka lalu memberi biksu itu waktu satu hari lagi, jika tidak mereka akan memenggal kepala sang biksu.

Biksu itu terus berdoa sepanjang malam agar hujan berhenti. Tapi, doanya nihil. Hujan tetap turun sesuka hatinya. Akhirnya para penduduk desa mengeksekusi si biksu, dia digantung di pohon dan setelah itu cuaca langsung cerah. 
Oiya ada juga tema lagu yang diambil dari Teru Teru Bozu lohh :
 Teru-teru-bōzu, teru bōzu 
Ashita tenki ni shite o-kure 
Itsuka no yume no sora no yō ni 
Haretara kin no suzu ageyo 

Teru-teru-bōzu, teru bōzu 
Ashita tenki ni shite o-kure 
Watashi no negai wo kiita nara 
Amai o-sake wo tanto nomasho 

Teru-teru-bōzu, teru bōzu 
Ashita tenki ni shite o-kure 
Sorete mo kumotte naitetara 
Sonata no kubi wo chon to kiru zo

Terjemahannya :

Teru - teru bozu, teru bozu
buatlah hari esok menjadi cerah
sesekali seperti langit dalam mimpi
jika cerah maka aku akan memberimu lonceng emas

Teru-teru bozu, teru bozu  
buatlah hari esok menjadi cerah
jika kau membuat harapanku menjadi kenyataan
kita akan minum banyak sake yang enak

Teru-teru bozu, teru bozu
buatlah hari esok menjadi cerah
tapi jika aku mendapati awan-awan menangis
maka akan aku penggal kepalamu

Lagu, ditulis oleh Kyoson Asahara dan disusun oleh Shinpei Nakayama, dirilis pada 1921. Seperti banyak sajak kanak-kanak, lagu ini dikabarkan memiliki sejarah yang lebih gelap daripada yang pertama kali muncul. Ini diduga berasal dari sebuah kisah seorang biksu yg di gantung. Di atas udah di ceritain tuh!

Ketika biarawan gagal untuk membawa sinar matahari, ia dihukum mati. Banyak sejarawan rakyat Jepang, Namun, percaya cerita ini dan lain-lain mengenai asal-usul Teru Teru bozu mungkin berasal dari tradisi lama setelah menjadi luas, kemungkinan besar dalam upaya untuk memperbaiki citra boneka. Hal ini lebih mungkin bahwa "bōzu" dalam nama tidak menunjuk rahib Buddha yang sebenarnya, tetapi bulat, botak rahib-seperti kepala boneka, dan "Teru Teru" bercanda merujuk pada efek cahaya matahari terpantul sebuah botak

4 komentar:

  1. ikutan nyanyi juga laa...
    ada bagian rappernya ga di lagu itu ?
    hehehe...

    oia, komentar balik disni ya ? http://musikanegri.blogspot.com/2014/04/gunongan-bukti-cinta-sultan-kharismatik.html

    ReplyDelete
  2. Baru tahu ternyata itu ya asal usul teru teru bozu

    ReplyDelete

No SARA no SPAM no NITIP LINK !!! Tolong sertakan sumber jika ingin Copy-Paste!!!

 
HELLO!!!